Planet Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari. Planet ini memiliki radius terbesar ketiga dan massa planet terbesar keempat di Tata Surya. Uranus komposisinya hampir sama dengan Neptunus, dan keduanya memiliki komposisi kimia yang berbeda dan memiliki gas lebih besar dari Jupiter dan Saturnus.
Untuk alasan ini, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori yang berbeda yang disebut "raksasa es".
Atmosfer Uranus, meskipun mirip dengan Jupiter dan Saturnus karena terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung banyak "es" seperti air, amonia, metana, dan hidrokarbon.
Hal Ini bisa disebut planet terdingin dalam sistem Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (-224,2 ° C), dan memiliki kompleks, struktur awan berlapis-lapis dengan air diperkirakan membentuk awan terendah, dan metana lapisan awan teratas,. interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan
Hal Ini bisa disebut planet terdingin dalam sistem Tata Surya, dengan suhu terendah 49 K (-224,2 ° C), dan memiliki kompleks, struktur awan berlapis-lapis dengan air diperkirakan membentuk awan terendah, dan metana lapisan awan teratas,. interior Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan
Planet Uranus hampir tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Dengan
menggunakan teleskop, planet ini terlihat seperti cakram yang berwarna
sedikit hijau laut. Ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan termasuk
beberapa ikat pinggang suramnya, yang sifatnya tetap merupakan rahasia
bagi para ahli astronomi.
Jarak rata-rata Uranus dari matahari adalah 2.870.000.000 km dan
menyelesaikan satu lintasan keliling Matahari dalam 84,01 tahun. Jadi,
tahunnya sama dengan sekitar 84 tahun ke Bumi.
Uranus memiliki lima buah bulan yang diberi nama Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, dan Miranda. Bulan yang terakhir merupakan bulan yang paling suram dan terdekat denagn Uranus, ditemukam pada tahun 1948 oleh ahli astronomi Amerika kelahiran Belanda, Gerard p. Kuiper.
Malam hari pada tanggal 13 Maret 1781, Herschel mengamati bintang-bintang dalam rasi bintang Gemini dengan sebuah teleskop reflector 18 cm yang baru dibuatnya. Tiba-tiba ia melihat sebuah bintang yang berbentuk seperti cakram.
Herschel menjadi bingung, karena semua bintang sejati terlihat hanya sebagai titik-titik cahaya, meskipun dilihat dari teleskop yang paling kuat. Sambil mengamati benda yang tidak dikenal itu setiap malam, ia memperhatikan bahwa benda itu berubah posisinya di antara bintang-bintang. Maka ia menyimpulkan bahwa “bintang bergerak”-nya itu adalah komet.
Demikianlah ia melukiskannya dalam suatu laporan yang ia kirimkan ke Royal Society, yaitu suatu masyarakat ilmu pengetahuan inggris yang terkenal, yang merupakan pusat untuk persentasi dan diskusi mengenai kertas kerja ilmiah sejak pertengahan abad XVII.
Selanjutnya, yang diduga komet itu diikuti secara cermat oleh para ahli astronomi. Mereka mencatat bahwa benda itu mengikuti orbit yang hampir bulat, jauh di luar orbit saturnus. Sementara waktu berjalan terus, mereka mengerti bahwa benda langit baru itu adalah planet dan mereka menyebut Herschel sebagai penemunya.
Herschel member i nama planet baru itu, georgium sidus (Bintang George), mengikuti nama raja yang berkuasa, George III. Para ahli astronomi inggris menyebut nama planet biintang George sampai sekitar tahun 1850, tetapi bagi ahli lainnya planet itu dikenal sebagai Herchel.
Akhirnya, nama yang diberikan kepada planet tersebut, yaitu Uranus, diusulkan oleh ahli astronomi Jerman, Johann Ellert Bode, yang menyatakan bahwa seluruh planet diberi nama dengan nama dewa-dewa kuno.
Sumber:
Buku: Tata Surya dan Penjelajahan Ruang angkasa, Penulis: Drajat