Kalau kita mendengara kata sponge pasti yang teringat di benak kita ialah tokoh kartun yang berbentuk kotak dan berwarna kuning yang memiliki nama Sponge Bob. Tokoh kartun yang satu ini sangat banyak sekali peminatnya tidak hanya di Indonesia tetapi diseluruh dunia.
Namun kali ini kita tidak akan membahas tokoh kartun tersebut tetapi kita akan membahas Sponge hewan yang hidup didalam laut.
Klasifikasi sponge sekarang ada sekitar 5.000 spesies sponge. Sponge dibagi menjadi tiga kelas. Yaitu, Calcarea (bertulang),Hexactellenida (kaca), dan Demospongiae (memiliki sponge). Saat ini 90% sponge berupa demosponges.
Sponge tampak seperti tumbuhan. Tetapi, sponge adalah hewan sederhana. Sponge memiliki lebih dari satu sel. Sponge tidak dapat bergerak, sponge tidak memiliki otot syaraf, dan organ internal. Nama latin sponge adalah porifera, yang berarti “memiliki rongga atu pori.”
Kata sponge digunakan untuk menyebut kerangka atau tulang makhluk hidup ini. Sponge atau kerangka itu muncul ketika itu muncul ketika hewan tersebut tersapu melalui pencucian.
Spnges terbentuk dari bahan sponging. Sponge yang dijual dipasaran ada yang berasal dari sponges yang halus seperti wool domba. Ada pula sponge kasar untuk mencuci mobil. Sponge laut berasal dari perikanan di mediterania dan India barat.
Pabrikan sponge sintesis dari bahan sintetis berupa karet, pastik dan cellulose telah mengurangi penggunaan sponge perikanan untuk tujuan komersial. Selain itu, sponge sintetis lebih mampu menyerap cairan dibandingkan sponge alami.
Tempat hidup sponge
Sponge banayk ditemukan di dunia ini. Sponge dapat hidup di daerah dingin di kutub. Tetapi, sponge banyak dijumpai di perairan di daerah beriklim panas. Biasanya sponge menempel di benda padat, misalnya di batu. Sponge banayk hidup dilingkungan laut. Sponge dapat ditemukan dilaut dengan kedalaman hingga 8.500 meter.
Sponge dewasa biasanya tidak dapat bergerak.sponge hidup dengan menempel di benda padat. Di situ sponge berharap dapat memeperoleh makanan. Akan tetapi, ada sponge yang dapat bergerka perlahan-lahan. Caranya adalah dengan mengarahkan aliran air kea rah tertentu dengan myocytes.
Sebagian besar sponge dapat ditemukan menempel di dasar lautan yang berbatu. Sejumlah sponge dapat menempel sendiri di sedimen yang lembek dengan menggunakkan dasar seperti akar. Sponge juga cenderung hidup di air yang jernih. Karena, jika sedimen itu terguncang oleh gerakan ombak atau aliran air, guncangan itu akan menutup pori-pori hewan tersebut. Penutupan itu akan mengurangi kemampuan sponge tersebut makan dan mempertahankan diri.
Sumber: Ensiklopedia Hewan, GANECA EXACT